Get Your Own Scroller

Monday, July 18, 2011

Buat permata2 Islam...

Ungkapan asy-Syaheed Sayyid Qutb di ambang kepulangannya kepada ar-Rahmaan:

Seandainya kau tangisi kematianku
Dan kau siram pusaraku dengan air matamu
Maka di atas tulangku yang hancur luluh
Nyalakanlah obor buat umat mulia ini
Dan teruskan perjalanan ke gerbang jaya

Kematianku adalah suatu perjalanan
Mendapatkan Kekasih yang sedang merinduku
Taman-taman di syurga bangga menerimaku
Burung-burung berkicau riang menyambut ku
Berbahagialah hidupku di alam abadi

Puaka kegelapan pasti akan hancur
Dan alam ini akan disinari fajar lagi
Biarlah roh ku terbang mendapatkan rindunya
Janganlah gentar berkelana ke alam abadi
Nun di sana fajar sedang memancar

Ikhwan Ahmadi: al-fatihah buat para pejuang2 & pembela Islam sejak dulu, kini selamanya. Aku org islam, yg cintakan Islam, dan bercita2 untuk mati dalam Islam. Biarlah doa aku ini bukan sekadar hnya mainan di mulut semata2, bukan hanya untuk diri aku sorg saja, bahkan untuk semua umat manusia. mgkin agak teori apa yg aku katakan, namun biarlah aku berusaha merealisasikannya sbgai sbuah PRAKTIKAL. Ramai yg sudah menunaikan janji2 mereka, x kurang juga yg sedang menunggu. Aku? BILA LAGI?? ^_~


Saturday, July 16, 2011

Sabar, Baca, Faham, ambik iktibar!!

Assalamualaikum. Panjang sket entri kali ni. tapi harap sabar & dapat membacanya. Cubalah. kalu rase malas, pause kejap, bukak fesbuk ke, manga ke, pehtu sambong balik. AMBIK IKTIBAR.. tu yg penting..ok??^_^ PEACE!!!

Kisah penuh Ashabul Ukhdud (Sahih Imam Muslim):

(Perhatian: Terjemahan ini adalah untuk kefahaman asas , adapun untuk kefahaman yang lebih tepat sila rujuk teks Arab)

Dari Suhaib r.a. menyatakan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda:

Di masa dahulu ada seorang raja (Yahudi) yang mempunyai seorang yang ahli sihir, kemudian ketika ahli sihir telah tua ia berkata kepada raja tersebut: "Kini aku telah tua dan mungkin telah dekat ajalku, karana itu kau kirimlah kepadaku seorang pemuda yang dapat aku ajarkan kepadanya ilmu sihir".

Maka raja itu berusaha mendapat seorang pemuda untuk mempelajari ilmu sihir itu, sedang di tengah jalan antara tempat ahli sihir dengan rumah pemuda itu ada tempat seorang ahli ibadah yang mengajar agama, maka pada suatu masa pemuda itu singgah di tempat pendeta itu untuk mendengarkan pengajiannya, maka ia tertarik dengan ajaran pendeta itu sehingga jika ia terlambat datang kepada ahli sihir dia akan dipukul, dan bila terlambat kembali ke rumahnya juga dia dipukul, maka ia mengadu tentang kejadian itu kepada pendeta.

Maka diajar oleh pendeta itu: jika terlambat datang kepada ahli sihir supaya berkata aku ditahan oleh ibuku, dan bila terlambat kembali ke rumah katakan: Aku ditahan oleh ahli sihir.

Maka berjalan beberapa lama kemudian itu, tiba-tiba pada suatu hari ketika ia akan (hendak) pergi, mendadak (tiba-tiba) di tengah jalan ada seekor binatang buas sehingga orang-orang (ramai) tidak berani jalan di tempat itu, maka pemuda itu berkata: "Sekarang aku akan mengetahui yang mana lebih yang lebih baik di sisi Allah apakah ajaran pendeta atau ajaran ahli sihir", lalu ia mengambil sebutir batu dan berdoa "Ya Allah jika ajaran pendeta itu lebih baik di sisimu maka bunuhlah binatang itu supaya orang-orang dapat lalu lalang di tempat ini". Lalu dilemparkanlah batu itu, dan langsung terbunuh binatang itu. Dan orang ramai gembira karena telah dapat lalu lintas di jalan itu.

Maka ia terus memberitakan kejadian itu kepada Rahib (pendita), maka berkatalah Rahib itu kepadanya: "Anda kini telah afdhat (pesan) daripadaku, dan kau akan diuji, maka jika diuji jangan sampai menyebut namaku". Kemudian pemuda itu dapat menyembuhkan orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit yang berat-berat pada semua orang.

Ada seorang pembesar dalam majlis raja dan dia telah buta karena sakit mata, ketika ia mendengar berita bahwa ada seorang pemuda dapat menyembuhkan pelbagai macam penyakit maka ia segera pergi kepada pemuda itu sambil membawa hadiah yang banyak, sambil berkata: "Sembuhkan aku, dan aku sanggup memberikan kepadamu apa saja yang kau suka".

Jawab pemuda itu: "Aku tidak dapat menyembuhkan seseorang pun sedang yang menyembuhkan hanya Allah azza wajalla, jika engkau mahu beriman (percaya) kepada Allah, maka aku akan berdoa semoga Allah menyembuhkan mu".

Maka terus dia beriman kepada Allah dan didoakan oleh pemuda dan seketika itu juga dia sembuh dengan izin Allah s.w.t.

Kemudian ia kembali ke majlis raja sebagaimana biasanya, dan ditanya oleh raja: "Hai Fulan siapakah yang menyembuhkan matamu?", jawabnya: "Rabbi (Tuhanku)". Raja bertanya: "Aku?", jawabnya: "Bukan, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu iaitu Allah". Ditanya oleh Raja: "Apakah kau mempunyai Tuhan selain Aku?", jawabnya: "Ya, Tuhan ku dan Tuhanmu ialah Allah". Maka disiksa oleh raja seberat-beratnya siksa sehingga terpaksa ia memberitahu raja itu akan pemuda yang mendoakannya untuk sembuh itu.

Maka segera dipanggil pemuda itu lalu berkata: "Hai anak sungguh hebat sihirmu sehingga dapat menyebuhkan orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit", jawab pemuda itu: "Sesungguhnya aku tidak dapat menyembuhkan siapa pun, hanya semata-mata Allah azza wa jalla". Raja itu pun bertanya: "Adakah aku?", "Tidak" jawab permuda itu. Maka tanya raja itu: "Adakah engkau ada tuhan lain selain aku?", jawab pemuda: "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu hanya Allah". Maka pemuda itu ditangkap dan disiksa seberat-beratnya sehingga terpaksa dia menunjukkan pada Rahib yang mengajarnya. Maka dipanggil Rahib dan dipaksa untuk meninggalkan agamanya, tetapi Rahib tetap bertahan dan tidak mahu beralih agama, maka diletakkan gergaji di atas kepalanya dan digergaji dari atas kepalanya hingga terbelah dua badannya.

Kemudian kembali pemuda itu diperintah untuk meninggalkan agama yang dianutnya (agama Islam), tetapi pemuda ini juga menolak perintah raja, maka raja memerintahkan supaya pergi ke puncak gunung dan di sana juga supaya ditawarkan kepadanya untuk meninggalkan agamanya dan mengikuti agama raja, jika tetap menolak supaya dilempar dari atas gunung itu, maka ketika telah sampai di atas gunung dan ditawarkan kepadanya pemuda untuk berubah agama, dan ditolak oleh pemuda itu. Kemudian pemuda itu berdoa: "Allahumma ikfinihim bimaa syi'ta: (Ya Allah selesaikanlah urusanku dengan mereka ini dengan aku sehendak-Mu)". Tiba-tiba gunung itu bergoncang sehingga mereka berjatuhan dari atas bukit dan mati semuanya.

Maka segeralah pemuda itu kembali menemui raja, dan ketika ditanya: "Manakah orang-orang yang membawamu?", jawabnya: "Allah yang menyelesaikan urusan mereka". Lalu pemuda itu diperintah untuk membawanya ke laut dan naik perahu, bila telah sampai di tengah laut ditanyakan padanya jika ia mahu mengubah agama, jika tidak maka lemparkan ke dalam laut dan ketika telah sampai di tengah laut pemuda itu berdoa: "Allahumma ikfinihim bimaa syi'ta", maka tenggelamlah orang yang membawanya semuanya dan segeralah pemuda kembali menghadap raja. Dan ketika ditanya oleh raja: "Bagaimana keadaan orang-orang yang membawamu?", jawabnya: "Allah yang menyelesaikan mereka".

Kemudian pemuda itu berkata kepada raja: "Engkau takkan dapat membunuhku kecuali jika engkau menurut perintahku maka dengan itu engkau akan dapat membunuhku", Raja bertanya: "Apakah perintahmu?", Jawab pemuda: "Kau kumpulkan semua orang di suatu lapangan, lalu engkau gantung aku di atas tiang, lalu kau ambil anak panah milikku ini dan kau letakkan di busur panah dan membaca: Bismillahi Rabbil ghulaam (Dengan nama Allah Tuhan pemuda ini), kemudian kau lepaskan anak panah itu, maka dengan itu kau dapat membunuhku", Maka semua usul pemuda itu dilaksanakan oleh raja, dan ketika anak panah telah mengenai pelipis pemuda itu ia mengusap dengan tangannya dan langsung mati, maka semua orang yang hadir berkata: "Aamannaa birrabil ghulaam (Kami beriman kepada Tuhannya pemuda itu)". Sesudah itu ada orang memberitahu kepada raja bahawa semua rakyat telah beriman kepada Tuhan pemuda itu, maka bagaimanakah usaha untuk menghadapi rakyat yang banyak ini. Maka raja memerintah supaya di setiap jalan digali parit dan dinyalakan api, dan tiap orang yang berjalan di sana, dan ditanya tentang agamanya, jika ia tetap setia pada kami biarkan, tetapi jika ia tetap percaya kepada Allah masukkanlah ia ke dalam parit api itu.

Maka adanya orang berbaris-baris, dorong mendorong yang masuk di dalam parit api itu, sehingga tiba seorang wanita yang menggandong (membawa) bayinya yang masih menyusu, ketika bayinya diangkat oleh pengikut-pengikut raja untuk dimasukkan kedalam parit berapi itu, wanita itu hampir menurut mereka berganti agama karena sangat belas kasihan pada anaknya yang masih kecil itu, tiba-tiba anak bayi itu berbicara dengan suara lantang: "Sabarlah hai ibuku karena kau sedang mempertahankan yang hak".

[atau sebagaimana yang disabdakan oleh Rasullah s.a.w.]

Sunday, July 10, 2011

Penyakit SBRB


Assalamualaikum wrhmatullah..

Ceghita ni dah lama. Masa tu time raya kot. kalu x cilap. ada satu ceghita ni apa tajuk dah aku lupa. Ada la dl ceghita tu dia sebut pasai penyakit ni. Yang penting ia bukanlah ceghita Team Medical Dragon mahupun Teletubbies the Movies ataupon Transformers 3.

SBRB?? Hapekemenda tu wei?? haa... mai nak habaq.

haa..rsanye sumer bleh baca kot ye?? alaa..teletubbies yg kiut tu pon pndai bace. hampa musti lg bulih.. cuma kena amik iktibar. meh nk elaborate sket.

-riak jgn skali. err..bukan maksudnya buleh buat byk kali. mksudnya JANGAN RIAK. sbb riak tu mghapus segala amalan seprtimana api yg marak syiookk punya dok baguih bakaq ranting kayu. x dak tinggai pa. habuk pon x dak. riak masa time rasulullah (s.a.w) dulu, dikira sebagi syirik kecik.. haa..nk riak lagi??? syirik tu woi..

-sombong? ish2.. dh la mengong2, pehtu sombong plok.. hadoyai. sapa rugi?? diri sendiri la yg x untung.. bankrupt ma di akhirat. sombong ni kan selendang Allah. Hnya Allah yg berhak memiliki ciri2 ni. so kita ni sapa tiba2 nk pakai selendang Allah.. aiyoo...penin2..

-bongkak dan berlagak.. hmm.. cmna nk elaborate?? alla..pndai2 korang la ye.. yg pasti sifat2 ni, bukan ja x baguih untuk kesihatn jasmani mahupun rohani, oghang sekeliling pon BENCI!!

okeh.dah. wallahu'alam


Friday, July 1, 2011

JAUHI BURUK SANGKA DAN BANGGA DIRI WOI!!


Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,

Sifat buruk sangka, bangga diri, ujub dan sombong adalah sifat-sifat mazmumah yang perlu kita jauhi. Tanpa kita sedari bahawa apabila sifat-sifat ini telah bertapak dalam hati kita akan menyebabkan hati kita berpenyakit dan akan merosakkan amalan kita kepada Allah S.W.T.

Terdapat satu kisah seorang ulama sufi bernama Hassan al-Basri dengan seorang pemuda berdua-duaan dengan seorang wanita.

Suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hassan al-Basri melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang wanita. Di sisi mereka terletak sebotol arak. Lalu Hassan berbisik "Alangkah jahatnya orang itu dan alangkah baiknya kalau dia seperti aku!"

Tiba-tiba Hassan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi segera terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas. Enam dari tujuh penumpang itu berjaya diselamatkan.

Kemudian dia berpaling ke arah Hassan al-Basri dan berkata, "Jika engkau memang lebih mulia daripada saya, maka dengan nama Allah, selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong. Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang."

Bagaimanapun Hassan al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu bertanya padanya. "Tuan, sebenarnya wanita yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa, bukan arak. Ini hanya untuk menguji tuan."

Hassan al-Basri terpegun lalu berkata, "Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi daripada bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya daripada tenggelam dalam kebanggaan dan kesombongan."

Orang itu menjawab, "Mudah-mudahan Allah mengabulkan permohonan tuan."

Semenjak itu, Hassan al-Basri selalu merendahkan diri bahkan ia menganggap dirinya sebagai makhluk yang tidak lebih daripada orang lain.

Sahabat yang dimuliakan,

Sebagai pengajaran untuk di ambil sebagai iktibar kisah diatas, terdapat dua cara untuk mengatasinya.

01.Jangan berburuk sangka dengan orang lain serta memandang rendah padanya. Apabila kita melihat orang lain membuat maksiat kepada Allah jangan menghinanya atau reda dengan perbuatannya dan cuba mencari aibnya. Berilah nasihat yang baik penuh hikmah. Anggaplah berkemugkinan orang itu jahil tentang perbuatannya. Sebagai muhasabah diri sendiri pula, kita patut malu pada diri sendiri yang dikurniakan oleh Allah S.W.T ilmu ini tetapi masih juga melakukan perbuatan yang dilarang oleh-Nya.

Buruk sangka kepada orang lain atau yang dalam bahasa Arabnya disebut su' u zhan mungkin biasa atau bahkan sering hinggap di hati kita. Lebih parahnya, terkadang persangkaan kita tiada mempunyai asas dan tiada alasan yang benar. Memang semata-mata sifat kita suka curiga dan penuh sangka kepada orang lain, lalu kita membiarkan zhan tersebut bersemayam di dalam hati. Bahkan kita membicarakan serta menyampaikannya kepada orang lain. Padahal su'u zhan kepada sesama kaum muslimin tanpa ada bukti yang kukuh merupakan perkara yang terlarang.

02.Perkara yang patut kita ingat adalah tentang diri kita iaitu perbuatan baik orang pada kita dan perbuatan jahat kita pada orang lain. Perkara yang patut kita lupakan adalah kebaikan kita pada orang dan kejahatan orang pada kita. Barulah hati kita akan menjadi bersih dan terhindar daripada sifat bangga diri dan menghargai kebaikan orang lain.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :

"Sesungguhnya orang-orang yang percaya pada keterangan Kami, ialah orang yang apabila dibaca ayat-ayat itu kepada mereka, mereka sujud, tasbih memuji Tuhan dan mereka tidak menyombongkan diri. Mereka meninggalkan tempat tidurnya menyeru Tuhannya dengan perasaan penuh kecemasan dan pengharapan dan mereka membelanjakan (di jalan kebaikan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka," (Surah as-Sajadah:15-16)

Ikhwan Ahmadi : "Credit to I luv islam artikel. aku tukaq gambaq ja..ish2..kalu EAP ni dah lama kena repeat gua.."